FIRDAUS
https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus
<p>Jurnal Keislaman, Pemikiran Islam dan Living Qur'an</p>id-IDFIRDAUS2987-3134Tinjauan Luqathah terhadap Mata Uang Lima Ribu Rupiah di Wonocolo
https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/260
<p><br>Manusia merupakan makhluk sosial yang tak luput dari lupa, salah satunya ialah tidak sengaja menjatuhkan harta bawaannya saat beraktivitas. Peristiwa yang seperti ini seringkali kita jumpai dalam bermasyarakat. Banyak yang ingin mengambil dan menguasai seakan memiliki hak atas semua itu, padahal dalam Agama Islam hal seperti itulah ada aturan yang berlaku dalam menjaga harta saudaranya. Peristiwa inilah disebut dengan Luqathah. Tujuan dari penelitian ini ialah sebagai pengetahuan hukum dari persoalan status barang temuan dan kewajiban apa sajakah yang harus dilakukan bagi si Penemu jika menemukan barang . Tentunya harus menjalankan Hak dan Kewajibannya sesuai Syara’ yang berlaku. Adapun Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan data primer yakni wawancara langsung wawancara langsung dengan Narasumber. data skunder yang digunakan yakni literatur ilmiah yang relevan dengan obyek yang diteliti. Serta menggunakan pendekatan normatif sebagaimana atas dasar al-qur’an dan hadist, pemikiran para ulama’ fiqih yang diambil dalam sebuah kitab karangan Imam An-Nawawi yaitu kitab Al-Majmu’ dan kitab karangan Ibnu Qudamah yakni Al-Mughni. yang nantinya dapat dianalisis menggunakan kaidah bahasa yang dikenal seperti kaidah fiqh (Cik Hasan Bisri, 2001:20) Simpulan yang diperoleh yaitu mubah menurut Imam Abu Hanifah, makruh menurut Imam Malik dan sekelompok Hanabilah, sedangkan menurut Ulama’ Hanafiyah dan Syafi’iyah berdasarkan ‘illat hukum. Jika Penemu mampu memegang amanah maka hukumnya dianjurkan, apabila ingkar maka jatuhan hukumnya tetap Haram.<br>Kata kunci : Luqathah, Metode, Pendapat Ulama’</p>Novi WidiyanaZumrotul AzizahImron Mustofa
Hak Cipta (c) 2024 FIRDAUS: Jurnal Keislaman, Pemikiran Islam, dan Living Qur'an
2024-06-282024-06-28301118Kajian Tematik tentang Malaikat
https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/287
<p>In the study of moral beliefs, knowing angels is the second thing that is usually explained by scholars after introducing the chapter on moral beliefs to Allah Ta'ala. By nature, angels are creatures that are invisible or supernatural. So, the first capital in knowing angels is to believe in them, which is part of the pillars of faith of Muslims. The aim of this research is of course for us to know and recognize angels from the source of the Koran and the interpretations of interpretive scholars. By knowing angels, a Muslim's faith increases and can also motivate a Muslim to always do good deeds. This writing method uses literature study, which the author took from various journals and books of interpretation. Of the many verses about angels, the author includes the first verse in the composition of the Al-Quran manuscripts which explains angels. To sharpen it, he added verses about other angels. Various tasks are mandated by Allah Ta'ala to angels, such as chanting tahmid, tasbih and so on. So, there is also one of the characteristics of angels that Allah Ta'ala created that can influence humans so that they tend to do good.</p> <p>Keywords : Angel, Interpretation, Thematic, Belief, Morality</p>Azibur RahmanWahyu Aditama
Hak Cipta (c) 2024 FIRDAUS
2024-06-282024-06-283011928Ahlussunah Wal Jama'ah dan Nusantara
https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/237
<p>Pengetahuannya terhadap kitab-kitab primer keilmuan Islam dan juga ketajamannya dalam membaca situasi masyarakat, membuat Said Aqil Siradj menjadi tempat untuk konsultasi dari para tokoh politik dan cendekiawan. Sehingga banyak orang yang memuji keilmuan Said Aqil Siradj dan menjulukinya sebagai ulama sekaligus akademisi. Dedikasi dan loyalitas beliau sangat banyak dimulai dari IPNU hingga menjadi ketua umum PBNU serta masuk jajaran MPR. Beliau sangat memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi sejak kecil maka menuai hasil saat ini sebagai guru bangsa setelah Gus Dur. Salah satu pemikiran beliau tentang Islam Nusantara dan Ahlussunah Wal Jama'ah yang menjadi perbincangan di dalam intern warga NU. <em>Ahlussunah Wal Jama'ah </em>menurut Said Aqil Siradj adalah orang yang memiliki metode berpikir religius yang mencakup semua aspek kehidupan berdasarkan fondasi moderasi, menjaga keseimbangan dan toleransi. Sedangkan pemikirannya tentang Islam nusantara ialah Islam nusantara bukanlah sekte atau aliran baru dan tidak dimaksudkan untuk mengubah doktrin Islam. Menurutnya, Islam nusantara adalah pemikiran yang berlandaskan pada sejarah Islam yang masuk ke Indonesia yang tidak melalui peperangan, tetapi melalui kompromi terhadap budaya.</p> <p>Kata Kunci: Ahlussunah Wal Jama'ah, Nusantara, Said Aqil Siradj</p>M. Abdulloh SalimHarum Ita Puspa Sari
Hak Cipta (c) 2024 FIRDAUS: Jurnal Keislaman, Pemikiran Islam dan Living Qur'ana
2024-06-282024-06-283012941Relativitas Waktu Ditinjau dari Kisah-Kisah dalam al-Qur'an (Studi Komparatif Tafsir Ibnu kasir dan Tafsir Al-Munir)
https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/289
<p>Waktu memiliki sifat relatif yang dapat berbeda kadar lamanya bergantung pada objek lainnya. Allah memperkenalkan adanya relativitas waktu dalam Al-Qur'an. Diantaranya melalui kisah-kisah terdahulu yang diabadikan dalam Al-Qur'an surah Al-Isra' ayat 1, surah Al-Kahf ayat 19 dan 25, surah Saba' ayat 12. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang berjenis studi pustaka <em>(library research). </em>Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode komparatif atau <em>muqaran </em>antara tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Al-Munir. Hasil pada penelitian ini yaitu penafsiran kedua mufasir secara garis besar memiliki kesamaan kecuali pada penambahan detail, pemilihan kata, dan penjelasan dari sati istilah. Perbedaan yang signifikan ketika menggambarkan peristiwa <em>mi'raj. </em>Penafsiran kedua mufasir memiliki ketrkaitan dengan teori relativitas waktu. Ketika <em>isra' </em>Nabi Muhammad mengalami dilatasi waktu. <em>Mi'raj </em> menurut Ibnu Katsir adalah perjalanan melintasi dimensi, sedangkan menurut Wahbah az-Zuhaili adalah perjalanan menjelajahi langit. Ashabul Kahfi merasakan waktu yang berlalu hanya sebentar karena ketika itu mereka tidur. Perbedaan lama waktu Ashabul Kahfi tidur menurut Qamariyah dan Syamsiyah adalah isyarat bahwa waktu relatif terhadap kerangka acuan. Kemudian relativitas waktu yang dialami Nabi Sulaiman dipengaruhi oleh perbedaan sistem gerak. </p> <p>Kata Kunci: relativitas waktu, tafsir Ibnu Kasir, Tafsir Al-Munir</p>Nida Qurrotan AyunIntan Wijayanti
Hak Cipta (c) 2024 FIRDAUS
2024-06-282024-06-283014256AYAT LGBT DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/290
<p>Isu mengenai LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) terus menjadi perdebatan hangat dalam ranah hukum Islam, terutama terkait dengan penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan perilaku seksual. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji ayat-ayat LGBT dari perspektif hukum Islam dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis tekstual Kitab <em>Al-Mu’tamad Fi Ushul Fiqh</em> karya <em>Abu Al Husain Al Bashri Al-Mu’tazily</em>, salah satu tokoh terkemuka dalam tradisi Mu’tazilah. Kajian ini berfokus pada penafsiran ayat-ayat terkait homoseksualitas, bagaimana Al-Qur'an menempatkan perilaku tersebut, serta bagaimana Kitab <em>Al-Mu’tamad Fi Ushul Fiqh</em> menyoroti isu ini dalam konteks hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LGBT dalam kacamata Kitab Al-Mu’tamad dapat digolongkan sebagai <em>af’al al qabih</em> (perbuatan tercela) dalam kategori <em>al ma’siyah</em>, yakni perbuatan yang dibenci Allah. Hal ini diambil berdasarkan redaksi ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang mencela perilaku LGBT dengan menggunakan lafadz seperti <em>musrifun</em> (berlebihan), <em>qoumun a’dun</em> (kaum yang melampaui batas), dan <em>qaumun tajhalun</em> (kaum yang bodoh). Perspektif hukum Islam dalam Kitab Al-Mu’tamad menekankan bahwa perilaku LGBT masuk dalam kategori perbuatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moralitas dan hukum Islam.</p> <p> </p>Misbahul Munir
Hak Cipta (c) 2024 FIRDAUS
2024-06-282024-06-283015775Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Metode Habituasi di Pondok Pesantren Hamalatul-Qur’an
https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/348
<p>This study discusses the habituation method of tahfidz al-Qur'an applied at the Hamalatul-Qur'an Islamic Boarding School in Jombang. The habituation method emphasizes oral skills and habituation in memorizing the Qur'an. This research is a qualitative research. Data collection is carried out through observation, interviews and documentation. The data was analyzed through reduction, verification and data analysis by checking the validity of the data through the triangulation method. The results of this study state that the concept of the habituation method is a habit of students to interact with the Qur'an by reading the Qur'an readings according to standards, so as to cause a positive response. These interactions are carried out in every activity such as muraqabah, congregational prayers and other activities. This method has its advantages and disadvantages. The advantage of this method is that students can easily and quickly memorize the Qur'an. However, the disadvantage of this method is that the activity becomes a monotonous activity that makes the students bored and lazy. For this reason, the Islamic boarding school should be able to make a variety of activities so that students do not get bored.</p>Muhammad Zainul Arifin
Hak Cipta (c) 2024 FIRDAUS
2024-06-292024-06-293017698