https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/issue/feed FIRDAUS 2023-12-31T23:13:52+07:00 Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir staialakbarsby@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal Keislaman, Pemikiran Islam dan Living Qur'an</p> https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/198 Tradisi Pembacaan Surat Al-Kahfi di PPTQ An-Nisa Surabaya (Kajian Living Qur’an) 2023-12-31T15:13:02+07:00 Dava Amaliah Insyirah itaalimah121@gmail.com Ita Ittiqo’ul Alimah itaalimah121@gmail.com Kharolina Rahmawati kharolina@staialakbarsurabaya.ac.id <p>Al-Qur’an selain berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat manusia juga sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya. Pembacaan ayat al-Qur’an sudah menjadi tradisi di masyarakat muslim secara umun. Bahkan sudah menjadi rutinitas yang dilakukan secara <em>istiqomah</em>. Artikel ini membahas tentang bagaimana tradisi pembacaan surat al-Kahfi di PPTQ An Nisa’ Surabaya, yang merupakan salah satu tradisi pembacaan qur’an di tengah masyarakat yang sedang marak di lakukan, sebagai dorongan spiritual yang muncul dengan adanya fadhilah-fadhilah yang menyertai surat-surat tertentu seperti al-Kahfi. Dalam artikel ini penulis menggunakan metode living Qur’an untuk mengatahui bagaimana rutinitas tersebut dilakukan dan apa yang mereka yakini dari mengikuti rutinitas tersebut. Sehingga dari penelitian ini penulis mengetahui sebab-sebab mereka mengikuti rutinitas pembacaan surat al Kahfi, bagaimana mereka melaksanakan rutinitas tersebut dan apa yang mereka rasakan setelah istiqamah mengikuti rutinitas tersebut di PPTQ An Nisa’ Surabaya.</p> 2023-12-28T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2023 FIRDAUS https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/218 Tradisi Belis Pada Adat Perkawinan Masyarakat Desa Benteng Tengah dalam Perspektif Maslahah Mursalah 2023-12-31T15:57:36+07:00 Ayu Putri Ningsih putriningsihayu1999@gmail.com <p>Tradisi <em>belis</em> merupakan pemberian dari pihak keluarga calon suami kepada calon istri sebagai bentuk rasa hormat kepada calon istri dan keluarga dari calon istri. <em>Belis</em> sama istilahnya dengan mahar/maskawin karena mahar yang kita ketahui adalah suatu pemberian harta yang di berikan oleh calon suami kepada calon istri, dan Mahar/maskawin juga sebagai bentuk untuk memuliakan serta menghargai calon istri. Tujuan dari skripsi ini untuk bagaimana bentuk praktik tradisi <em>belis</em> pada adat perkawinan masyarakat Desa Benteng Tengah dan Bagaimana praktik tradisi <em>belis</em> pada adat perkawinan masyarakat Desa Benteng Tengah pada prespektif Maslahah Mursalah. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dipakai untuk penelitian ini ialah penelitian field research (studi lapangan). Penelitian ini mengkaji tentang tradisi <em>belis</em> pada adat perkawinan di Desa Benteng Tengah yang menyangkut dengan bentuk maslahat, kedudukan, dan tata cara dalam tradisi <em>belis</em>. Hasil Penelitan tradisi <em>belis</em> dengan prespektif maslahah mursalah adalah suatu adat yang dianggap baik karena adanya nilai tradisi tetapi ada sedikit persoalan tentang penentuan harga <em>belis</em> (mahar), dan tidak bertentangan dengan syara. Tradisi ini sudah di anggap sebagai budaya yang sangat menjujung tinggi martabat perempuan.</p> 2023-12-28T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2023 FIRDAUS https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/220 Komodifikasi Mushaf Al-Qur'an: Melacak Validitas Pemilihan Ayat-Ayat Perempuan dalam Mushaf Al-Qur'an Ummul Mukminim 2023-12-31T17:31:02+07:00 Rifqatul Husna rifqatulhusna@unuja.ac.id Siti Musriatul Muhimmah sitimusriatul@gmail.com Fitri Ayu fitriayu309@gmail.com <p>Al-Qur’an sebagai panduan umat Islam, menuntut adanya kreatif dan inovatif dalam desain penyajiaan mushafnya, sebagai upaya memenuhi kebutuhan setiap muslim. Namun, di sisi lain komodifikasi Al-Qur’an juga tidak dapat dipisahkan dari dunia industri dan jual beli. Penerbit Oasis Terrace Recident merupakan salah satu penerbit Al-Qur’an dengan pemilihan tema perempuan. Ayat-ayat yang berkaitan dengan perempuan diberi tanda khusus (<em>highlight</em>) warna pink dengan harapan lebih mudah dipelajari dan dipahami oleh kaum muslimah.. Oleh karenanya, pada penelitian kali ini dibahas bagaimana penerbit Oasis Terrace Recident, dalam memilih dan menyajikan ayat-ayat bertemakan perempuan, dan bagaimana hubungannya dengan komodifikasi Al-Qur’an. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis <em>Library Research</em> yang bersumber dari Al-Qur’an Ummul Mukminin. Selain itu, peneliti juga menggunakan salah satu tahapan dalam metode tafsir tematik sebagai cara pemilihan ayat-ayat Al-Qur’an bertemakan perempuan. Penelitian bersifat <em>deskriptif-analitik</em>. Hasil dari penelitian yaitu; Pertama, saat ini komoditas Al-Qur’an merupakan keniscayaan, demikian dengan penerbit Al-Qur’an Ummul Mukminin. Namun, yang bisa dilakukan adalah memenuhi standarisasi dalam penerbitan Al-Qur’an. Dalam hal ini Ummul Mukminin sudah mendapatkan pengesahan <em>(tashih)</em> untuk terbit. &nbsp;Kedua; dalam pemilihan ayat tentang perempuan, mushaf Ummul Mukminin lebih memprioritaskan pada pemilihan ayat berdasarkan kosa kata atau lafaz yang tertera. Tidak memprioritaskan pada konten ayat.</p> 2023-12-28T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2023 FIRDAUS https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/224 Ta’wil Al-Qur’an Imam Al-Ghazali: Telaah Metodologis atas Kitab Tafsir al-Imam al-Ghazali Karya Muhammad al-Rihani 2023-12-31T17:49:12+07:00 Abd. Basid abd.basid@unuja.ac.id Ach. Naufal Maulana nauvallnurill180698@gmail.com Wahid Robith Lutfillah wahid.robith@gmail.com <p>The figure of the author of the book Ihya' 'Ulum al-Din, Imam Al-Ghazali, in the field of interpretation is not yet widely known by the public, even though he has made quite a large contribution to the discourse on the study of interpretation of the Qur'an, with his intelligent and "liberal" ideas. ” in understanding and interpreting the Koran. He once wrote a work of interpretation, Yaqut al-Ta'wil fi Tafsir al-Tanzil, which reached 40 volumes, although we cannot inherit this precious work. In addition, he also wrote a book on the study of the Qur'an, Jawahir al-Qur'an and Qanun al-Ta'wil and a particular chapter, Fahm al-Qur'an wa Tafsiruh bi al-Ra'yi min Ghairi al-Naql as stated in the book Ihya' 'Ulumu al-Din. For this reason, this research is planned to confirm al-Ghazali's capacity as a mufassir, by examining one of the books that collects his interpretations of the Qur'an as presented in the book Tafsir al-Imam al-Ghazali compiled by Muhammad al-Rihani . This research will use a qualitative-descriptive research paradigm, which seeks to describe the ways and methods of Imam Al-Ghazali's interpretation of Al-Qur'an verses from the book Tafsir al-Imam al-Ghazali and books, books and journal articles related to the research theme. This. From the several data sources above, all data that meets the needs of the theme is taken and analyzed using content analysis. Some of the discussions planned and considered important in this research are; 1) Imam Al-Ghazali's intellectual biography, 2) Tafsir al-Imam al-Ghazali, Al-Ghazali in the Tafsir Al-Qur'an Discourse, and 3) Imam Al-Ghazali's concept of Ta'wil in the book Tafsir al-Imam al- Ghazali</p> 2023-12-29T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2023 FIRDAUS https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/226 Kajian Tafsir Tematik Karakteristik Ibu dalam Al-Qur'an 2023-12-31T18:16:22+07:00 Azibur Rahman azib@staialakbarsurabaya.ac.id Bibi Ghoniyah bibyghoniyah895@gmail.com Kharolina Rahmawati kharolina@staialakbarsurabaya.ac.id Silvinatin al Masithoh silvinatin@staialakbarsurabaya.ac.id <p>Penelitian ini mengetahui tentang konsep dan penyebutan kata yang bermakna Ibu dalam al Quran dengan kajian tafsir tematik. Tafsir tematik memiliki kelebihan dalam mengungkap secara komprehensif istilah dan wacana dalam al Quran. Penelitian ini berbasis library research yang bertumpu pada isitlah Ibu dalam al Qur’an, dengan cara mengumpulkan seluruh ayat yang berkonotasi makna Ibu, yakni kata al-umm, al-walidah yang terdapat dalam penyebutan 39 kali. Pertanyaan sederhana, bagaimana mengetahui karakteristik ibu dalam perspektif kajian tafsir tematik ?. Sosok ibu selalu menjadi hal menarik untuk dikaji karena statusnya yang sangat mulia. Al Quran sebagai kitab suci juga memberikan penjelasan yang utuh tentang figur, keistimewaan seorang Ibu. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, faktor yang mendukung keutamaan seorang ibu&nbsp; muncul&nbsp; dari peranan ibu&nbsp; yang secara langsung&nbsp; mengadakan&nbsp; kontak&nbsp; fisik&nbsp; dengan&nbsp; anak sehingga tercipta hubungan emosional yang kuat antara ibu&nbsp; dan&nbsp; anak. Selain itu, beberapa kisah ibu di dalam al-Qur’an seperti&nbsp; kisah ibu Musa dan&nbsp; ibu Maryam juga mendukung adanya keutamaan yang muncul dari seorang ibu. &nbsp;Al-Qur’an menggambarkannya dengan naluri batin ibu yang khawatir dan gelisah ketika seorang anak terpisah dari ibunya dan&nbsp; juga adanya harapan keselamatan&nbsp; terhadap jiwa anak dan&nbsp; keturunannya melalui doa yang mustajab&nbsp; dari seorang ibu.</p> 2023-12-29T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2023 FIRDAUS https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/firdaus/article/view/229 Fase Tasawuf dalam Lintasan Sejarah 2023-12-31T23:13:52+07:00 Muhammad Nurkholis Kholik kholik@staialakbarsurabaya.ac.id <p>Agama Islam dibangun dengan tiga pilar yang saling menguatkan, yakni pilar Iman, pilar Islam dan pilar Ihsan. Untuk menguatkan pilar iman maka dalam hal ini perangkat ilmu yang harus dipelajari disebut dengan ilmu tauhid yang di dalamnya mencakup enam rukun iman. Untuk menguatkan pilar Islam maka dalam hal ini perangkat ilmu yang harus dipelajari disebut dengan ilmu syariat yang didalamnya mencakup lima rukun islam. Sedangkan untuk menguatkan pilar Ihsan maka perangkat ilmu yang dipelajari disebut dengan ilmu tasawuf. Jika dua pilar yang pertama (iman dan islam) bersifat final yang tertuang dalam enam rukun iman dan lima rukun islam, maka tidak dengan konsep ihsan yang secara teori baginda Nabi Muhammad menjelaskan ihsan dengan “sembahlah Allah seolah-olah engkau bisa melihat-Nya, dan jikalau engkau tidak mampu melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat engkau”. Teori ihsan yang cenderung lebih mengedepankan faktor “rasa” inilah yang kemudian mendapatkan pemaknaan dan respon yang sangat beragam. Oleh karena itulah, seiring dengan perkembangan zaman tasawuf mengalami fase sejarah perjalanan yang berubah dan berkembang dari rasa ke rasa dan dari masa ke masa.</p> <p>Kata Kunci: Tasawuf, Sufi, Tarekat</p> <p>&nbsp;</p> 2023-12-29T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2023 FIRDAUS