Living Quran dalam Tradisi Pembacaan Ratib Al-Haddad Di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Kalangan Surabaya

Penulis

  • khiorul masduki STAI Al-Akbar Surabaya
  • Moch Farel Danendra
  • Kharolina Rahmawati

Abstrak

Salah satu pembiasaan berdzikir secara berjamaah adalah dengan membaca wirid tertentu secara istiqomah. Wirid tertentu tersebut ada beraneka macam, salah satunya adalah teks wirid yang digubah oleh Al-Haddad, atau lebih dikenal dengan ratib al-Haddad. Santri di Pondok Pesan Sunan Kalijogo Surabaya termasuk masyarakat muslim yang mengamalkan bacaan Ratib al-haddad secara berulang.

Dalam artikel ini penulis ingin mengetahui bagaimana praktik living qur’an yang terjadi di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Surabaya yang sudah menjadi rutinitas mereka selama ini. Dan bagaimana pengaruh pembacaan Ratib al-Hadad dalam kehidupan mereka.

Penulis menggunakan metode wawancara dalam menggali data utama dari informan, dari wawancara tersebut data di analisis dengan teori deskriptif analitif yang menjelaskan secara jelas bagaimana praktik living qur’an berupa pembacaan Ratib al-Hadad dalam keseharian mereka.

Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa tujuan pembacaan Ratib Al-Haddad di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo adalah untuk membentengi para santri dari gangguan-gangguan yang sifatnya metafisika dan non medis serta untuk mengamankan dari hal-hal yang bersifat kriminal seperti pencurian dan sebagainya. Keutamaan membaca Ratib Al-Haddad antara lain: diberi rezeki yang berlimpah, diberikan umur yang panjang, mendapatkan husnul khatimah, dijaga oleh Allah SWT, hajatnya dikabulkan, menyembuhkan penyakit hati.

Diterbitkan

2022-12-29