https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/files/issue/feedAN-NIBRAAS2025-08-15T12:28:30+00:00Ubaid Asiyulhana, S.HI., M.Eubaidmedmed@gmail.comOpen Journal Systems<p>sebuah jurnal pemikiran islam yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Al Akbar Surabaya, untuk menambah wawasan dan khazanah ke-Islam-an.</p>https://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/files/article/view/360Peran Multi-Dimensi Kyai dalam Penguatan Kemandirian Santri: Studi Kasus di Pondok Pesantren Al Husna Al Alawi dan Annasyiah Aljadidah Senori Tuban2025-08-14T15:23:38+00:00M Saiful Azizaziezmoehammad@gmail.comSri Minartimunarti@unugiri.ac.idHamam Burhanuddinhamam@unugiri.ac.id<p>Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kemandirian santri. Kyai sebagai figur sentral di pesantren tidak hanya berperan sebagai guru ngaji, tetapi juga menjalankan berbagai fungsi penting lainnya seperti tabib, rois atau imam, pengasuh, motivator, dan orang tua kedua. Di Pondok Pesantren Al Husna Al Alawi dan Pondok Pesantren Annasyiah Aljadidah, multi peran kyai ini menjadi kunci dalam membimbing dan mendidik santri agar memiliki kemampuan mandiri, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun intelektual.</p> <p>Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji tiga hal utama, yaitu: (1) apa saja bentuk multi peran kyai dalam membentuk kemandirian santri di kedua pesantren tersebut, (2) bagaimana implementasi multi peran kyai dalam membentuk kemandirian santri, dan (3) bagaimana hasil implementasi multi peran kyai dalam membentuk kemandirian santri. Ketiga fokus ini diteliti secara mendalam untuk memahami peran strategis kyai dalam mencetak santri yang mandiri melalui pendekatan personal, spiritual, dan sosial di lingkungan pesantren.</p> <p>Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, karena berupaya mengungkap pengalaman langsung kyai, ustadz, dan santri dalam menjalani proses pembentukan kemandirian di pesantren. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan menjaga validitas melalui triangulasi sumber dan metode.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa kyai di Pondok Pesantren Al Husna Al Alawi dan Pondok Pesantren Annasyiah Aljadidah menjalankan multi peran secara terpadu dan konsisten yaitu tidak hanya sebagai guru ngaji tetapi juga menjalankan berbagai fungsi penting lainnya seperti tabib, rois atau imam, pengasuh, motivator, dan orang tua kedua. Implementasi peran-peran tersebut diwujudkan melalui berbagai program seperti pengajian kitab kuning, pembinaan ibadah berjamaah, pelayanan spiritual, bimbingan pribadi, dan motivasi harian. Adapun hasil implementasi multi peran kyai terbukti mampu membentuk kemandirian santri dalam aspek belajar, beribadah, bermasyarakat, menyelesaikan persoalan pribadi, serta dalam pengambilan keputusan, sehingga para santri dapat menjadi pribadi yang matang, mandiri, dan siap menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 AN-NIBRAAShttps://ejournal.staialakbarsurabaya.ac.id/index.php/files/article/view/362Analisis Program Intensif Keagamaan dalam Pembentukan Karakter dan Kompetensi Peserta Didik: Studi pada MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo dan MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo, Tuban2025-08-15T12:28:30+00:00Mukhamad Abdullah Lutfidul.lutfi2@gmail.comSri Minartiminarti@unugiri.ac.idHamam Burhanuddinhamam@unugiri.ac.id<p>Satuan pendidikan menjadi tumpuan harapan tumbuh kembangnya peserta didik menjadi manusia paripurna, yakni manusia yang memiliki sikap mental yang positif, pengetahuan yang memadai, dan sejumlah keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun kehidupan. Pendidikan di MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban dan MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo Tuban memiliki tujuan yang sama, yakni mengembangkan kompetensi peserta didik, khususnya dalam bidang keagamaan. Berdasarkan hal tersebut, MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban dan MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo Tuban memiliki berbagai program kegiatan keagamaan untuk menunjang hal tersebut, program kegiatan tersebut mencakup kegiatan kurikuler maupun nonkurikuler. Salah satunya adalah program munaqosah atau sidang terbuka.</p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk, implementasi dan hasil implementasi Program Intensif Keagamaan dalam pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik di MA Unggulan Ulumiyyah Ponpes Nahdlotut Tholibin Al-Islamiyyin dan MA Plus Al-Muhibbin Ponpes Moderen Al-Muhibbin 4 Bahasa, Jatirogo, Tuban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dnegan jenis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara observasi dan triangulasi data dari hasil wawancara yang dibuktikan dengan observasi dan juga dokumentasi.</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Bentuk program intensif keagamaan di MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban berupa pendalaman ilmu-ilmu keagamaan, yakni: tahsin dan tahfidz Al-Qur’an, kajian kitab kuning (Kitab Safinatun Najah), kajian ilmu Nahwu-Shorof (Kitab Jurumiyyah & Amtsilatut Tasrifiyyah). Bentuk program intensif keagamaan di MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo, Tuban berupa pendalaman ilmu-ilmu keagamaan, yakni kajian Kitab Tafsir Jalalain. (2) Implementasi program intensif keagamaan keagamaan di MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban: program dilaksanakan setiap hari; adanya klasifikasi kelas berdasarkan kemampuan peserta didik; materi pembelajaran: tahsin dan tahfidz Al-Qur’an, kajian kitab Safinatun Najah; kajian ilmu Nahwu-Shorof (Kitab Jurumiyyah & Amtsilatut Tasrifiyyah); metode yang digunakan: metode pembelajaran pondok salaf (sorogan dan bandongan). Implementasi program intensif keagamaan keagamaan di MA Plus Al-Muhibbin, Jatirogo, Tuban: program dilaksanakan pada hari Senin, Selasa Rabu; adanya klasifikasi kelas berdasarkan kemampuan penguasaan bahasa asing peserta didik; metode yang digunakan: sorogan dan terjemah bahasa. (3) Hasil implementasi program intensif keagamaan dalam pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik di MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban: pembentukan karakter disiplin berupa ketepatan waktu mengikuti kegiatan yang ada, kehadiran peserta didik dalam mengikuti program intensif keagamaan dan adanya hukuman bagi peserta didik yang terlambat datang. Karakter tanggungjawab berupa kesiapan peserta didik dalam mengikuti program intensif keagamaan dan kesungguhan peserta didik dalam melaksanakan program. Kompetensi berupa adanya peningkatan dalam kemampuan membaca dan memahami isi dari kitab kuning yang dipelajari, peningkatan jumlah kelulusan pada sidang munaqosah kitab dan meningkatnya rata-rata nilai kelulusan pada sidang munaqosah kitab. hasil implementasi program intensif keagamaan di MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo Tuban adalah pembentukan karakter disiplin berupa ketepatan waktu mengikuti kegiatan yang ada, kehadiran peserta didik dalam mengikuti program intensif keagamaan dan adanya hukuman bagi peserta didik yang terlambat datang. Karakter tanggungjawab berupa kesiapan peserta didik dalam mengikuti program intensif keagamaan dan kesungguhan peserta didik dalam melaksanakan program. Kompetensi peserta didik, berupa adanya peningkatan dalam kemampuan membaca dan memahami isi dari kitab kuning yang dipelajari dan kemampuan peserta didik dalam menjelaskan isi dari kitab Tafsir Jalalain dalam berbagai bahasa.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 AN-NIBRAAS