Peta Epistemologi Ilmu Keislaman Muhammad Abid Al – Jabiri (Genealogi, Kritik Nalar, dan Motode Pembacaan “Tradisi/Turats”)
Abstrak
Muhammad Abid Al-Jabiri adalah seorang filsuf Islam kontemporer, beliau juga seorang mufasir yang menghiasi perkembangan kajian tafsir Al-Quran kontemporer. Beliau terkenal dalam dunia kajian akademis dengan pemikiran kritik nalar Arabnya. Kritik Abid Al Jabiri ini dilatar belakangi oleh semangat revivalismenya (Kebangkitan Islam). Yang mana gagasan tersebut ialah tentang kebangkitan Islam dan upaya untuk mewujudkan transformasi sosial. Pada era modern Abid Al Jabiri memandang bahwa kebangkitan Islam belum berhasil atau bahkan dikatakan gagal. berdasarkan hal tersebut yang kemudian membuat Abid Al Jabiri menulis trilogi yang berawal dari kerisauannya ketika melihat diskursus Arab kontemporer yang tidak dapat memberikan solusi terhadap kebangkitan Islam. Yang menyebabkan kegagalan kebangkitan Islam ialah karena ketidaktepatan Arab dalam menyikapi tradisi (turats). Urgensi kebangkitan Islam tidak berdasarkan pada orientasi perkembangan dan realitanya, tetapi berdasarkan sense of difference (jurang pemisah) antara Arab kontemporer yang masih terbelakang dan Barat modern yang sudah maju. Menurut al-Jabiri, kebangkitan Arab tidak berhasil atau mengalami kegagalan untuk mencapai kemajuannya dalam merumuskan “blue print (cetak biru) kebangkitan peradaban” baik itu dalam tataran perencanaan ilmiah maupun dalam utopia proporsional. Abid Al-Jabiri kemudian memfokuskan perhatiannya pada turats (tradisi Islam) untuk dikaji dan dipahami kembali secara obyektif serta mendapat pemahaman baru. Pemikiran Al Jabiri tentang tradisi Islam (turats) bertujuan untuk mereaslisasikan transformasi sosial dan kelangsungan proyek kebangkitan Islam.
Kata Kunci : Epistemologi, Muhammad Abid Al – Jabiri, Ilmu Keislaman